Sabtu, 05 September 2009

Sekitar 300 Pegawai RSUD Curup Demo ke Bupati

Selain itu, massa ini juga meminta tiga pegawai yang baru saja dimutasi dikembalikan lagi ke RSUD Curup. Aksi yang dikawal ketat pihak kepolisian ini dimulai pukul 08.20 WIB di Lapangan Dwi Tunggal.

Walaupuan melakukan aksi demo, namun pelayanan pasien di rumah sakit kemarin tetap berjalan seperti biasa. Pasalnya, mereka yang bertugas di IGD, ICU dan beberapa perawat lainnya dibiarkan tidak ikut aksi.

Untuk diketahui, demo ini dilakukan pasca dimutasinya tiga pegawai RSUD Curup. Yakni, Muklis, Kohar dan Sophan beberapa waktu lalu. Massa menilai mutasi ini tidak prosedural dan diaktori Kabid Keuangan, Istianti. Massa juga tidak menerima keputusan mutasi ini, karena mereka menilai tidak ada alasan yang tepat untuk memindahkan tiga pegawai tersebut.


Dengan membawa spanduk yang bertuliskan permintaan mencopot Kabid Keuangan dan beberapa karton yang dipenuhi tulisan, massa bergerak dari Lapangan Dwi Tunggal menuju kantor bupati.

Sepanjang jalan, mereka tidak henti-hentinya meneriakkan permintaan pencopotan Kabid Keuangan. Warga yang melihat aksi ini sempat bertanya-tanya ada apa gerangan, namun melihat berbagai tulisan yang dibuat, mereka pun tahu aksi yang sedang berlangsung.

Sesampainya di kantor bupati, massa ini dikumpulkan di tengah lapangan. Tidak berapa lama mereka berorasi, pihak Pemda langsung meminta beberapa perwakilan untuk diajak bicara.

Akhirnya lima orang perwakilan pendemo yang diketuai Korlap Dandi Suarno dan dr. Reza Kautsar berunding dengan Wabup Iqbal Bastari, Sekda Tarmizi Usuludin, Asisten I, Asisten III dan beberapa pejabat lainnya. Perundingan ini juga dikawal beberapa personel Polres RL. Tidak berapa lama perundingan dimulai, Bupati Suherman tiba di kantor dan langsung bergabung.

Dalam pertemuan ini, Dandi menyampaikan mutasi tiga pegawai RSUD Curup tidak diketahui pihak manajemen kantor. “Menurut informasi, orang yang memindahkan tiga pegawai ini adalah Kabid Keuangan. Padahal mereka yang dipindahkan ini adalah orang-orang yang memang dibutuhkan rumah sakit untuk melayani pasien,” ujar Dandi.

Dicontohkan Dandi, Muklis merupakan satu-satunya perawat yang pernah mendapatkan pelatihan ICU. Bahkan ada beberapa peralatan medis tertentu yang hanya bisa dioperasikan Muklis. Jika Muklis dipindahkan, siapa lagi yang akan menggantikannya. Kemudian mengenai Sophan, pegawai ini merupakan satu-satunya apoteker yang dimiliki RSUD yang telah berstatus PNS.

Selesai Dandi, giliran dr. Reza yang angkat bicara. Dikatakan Reza dirinya bersama beberapa rekan yang lainnya sudah tidak tahan dengan keadaan rumah sakit. Pasalnya, jika ada orang yang bertentangan dengan Kabid Keuangan, dipastikan tidak lama kemudian orang yang berani bertentangan itu akan dipindahkan.

“Masalah seperti ini sudah pernah terjadi, namun ketika itu pak Bupati berjanji akan menggantikan pembuat onar, tapi sampai sekarang hal itu belum terjadi hingga terjadi lagi masalah seperti ini,” tutur dr. Reza.

Reza juga menceritakan kronoligis mutasi tiga pegawai tersebut. Sebelum dimutasi, sempat ada rapat yang diikuti pegawai dengan Kabid Keuangan. Ketika itu, mereka yang dipindahkan ini menanyakan kepada Kabid Keuangan kenapa RSUD Curup selalu berutang. Untuk diketahui, sampai saat ini RSUD Curup telah memiliki utang sekitar Rp 3 miliar.

Reza pun sempat meneteskan air mata ketika menyampaikan keluh kesahnya. Kesedihan Reza ini tidak terbendung lagi mengingat kondisi rumah sakit selama ini. Terkesan, selama ini hanya ada satu orang yang berkuasa di rumah sakit, dan itu pun bukan direktur RSUD Curup.

Setelah bertemu sekitar 45 menit akhirnya, permintaan pendemo ini disetujui Bupati, namun dengan beberapa catatan. Bupati Suherman meminta paling lambat hari ini pihak rumah sakit mengusulkan nama pengganti Kabid Keuangan Istianti.(pie)

sumber:http://www.harianrakyatbengkulu.com

0 komentar:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Wedding Dresses. Powered by Blogger